Tuesday 29 May 2012 | By: Wawah

Tips Mengurangi Kebiasaan Rokok

Perpaduan antara daun tembakau dan biji cengkeh pilihan di bungkus secara rapi nan menarik dengan kertas papir, membuat rokok menjadi kebutuhan masyarakat dunia. Rokok memang terbilang sudah menjadi kebutuhan sehari-hari bagi sebagian masyarakat dunia, tanpa harus memperhatikan baik dan ruginya.Tapi melihat dari segi nikmat yang dihasilkan dari menghisap batang rokok. Padahal banyak sekali hal negatif dari kebiasaan menghisap rokok seperti, penyakit kanker paru2, impotensi, gangguan jantung, dan lain sebagainya. Karena sudah menjadi kebiasaan, tidak sedikit dari mereka sulit untuk menghentikan kebiasaan tersebut walau sudah tahu sisi negatif dari kebiasaan tersebut. Mungkin beberapa tips berikut dapat membantu dalam mengurangi kebiasaan merokok.

   1. Tanamkan dengan kuat alasan Anda untuk berhenti merokok, kalau alasan Anda begitu kuat maka untuk menghentikan kebiasaan merokok semakin besar tercapai. Tetapi, kalau alasan Anda hanya main-main, maka ada sedikit tembok tebal menghalangi, karena Anda tidak ada niatan sungguh-sungguh untuk menghilangkan hal tersebut.
   2. Selalu bertanya pada diri Anda sendiri, “Seberapa besarkah manfaat merokok bagi diri Anda?” Dengan mencoba menghitung dari pengeluraaan untuk membeli 1 bungkus rokok, setelah itu apa yang Anda dapatkan dari merokok?
   3. Mulailah dengan mengurangi porsi merokok Anda dalam sehari, jika biasanya dalam sehari Anda bisa menghabiskan 1 bungkus batang rokok. Maka cobalah untuk mengurangi menjadi 1/2 bungkus untuk 1 minggu pertama. Dan untuk minggu selanjutnya cobalah mengurangi lagi dari 1/2 bungkus menjadi 1- 3 batang sehari.
   4. Cobalah untuk selalu menyibukan diri Anda dengan melakukan hal-hal yang positif dan ingat tentang bahaya merokok. Dengan landasan nomer 1 maka tidak begitu sulit jika memang bener-benar tertanam pondasi yang kuat.
   5. Ingatlah Kesehatan Lebih baik dari Kebobrokan organ tubuh Anda. Lihatlah betapa bahayanya Rokok Bagi kesehatan kita …(titik cuma 3) karena Rokok yang kita konsumsi.

0 comments:

Post a Comment